headerphoto

Pementasan Wayang

Jum`at, 3 Mei 2013 18:48:03 - oleh : kristopo

Sumpah Abimanyu “The 13th day of Bharatayuda”


                Berbicara tentang pewayangan, kira-kira apa yang ada dalam pikiran kita? Mungkin ada yang berpendapat bahwa hanya pementasan cerita wayang, baik wayang kulit ataupun wayang golek  zaman dulu. Tapi, jangan salah. Wayang juga bisa dinikmati generasi muda seusia anak sekolah atau remaja. Buktinya, pementasan drama Wayang Swargaloka bisa dinikmati anak sekolah atau remaja.


                Pementasan wayang modern yang berlangsung Selasa, 30 April 2013, di Gedung Kesenian,  Jakarta, mengambil lakon “Sumpah Abimanyu “The 13th day of Bharatayuda”. Pertunjukkan ini jauh dari membosankan. Opera ini dikemas dengan konsep yang modern, penceritaan yang disesuaikan dengan zaman sekarang sehingga kesan zaman dulu hilang sama sekali.


Pertunjukan wayang ini merupakan perpaduan wayang orang, wayang kulit, seni musik, seni rupa, theater moderen dan multimedia dengan dialog bahasa Indonesia. Dalam menyajikan kisah  Ramayana dan Mahabarata yang ringan ini, penonton disajikan karya sastra yang khas, imajinatif, simbolik dan kaya penggalian makna filosofi.


Cerita drama ini sendiri bersumber dari Epos Mahabarata dan cerita-cerita karangan (hasil karya pengembangan cerita kisah asli). Dengan kosa kata yang dapat dicerna dengan baik oleh kalangan masyarakat awam yang belum mengetahui atau mengenal seni wayang .


                Acara ini juga merupakan jembatan wayang untuk masa depan yang sebenarnya lebih dikhususkan untuk para pemuda. Sehingga dapat mencintai dan mengembangkan budaya bangsa sendiri baik wayang orang, wayang kulit, wayang golek dan jenis wayang lainnya.


Dalam “Sumpah Abimanyu The 13th day of Bharatayuda tersebut menceritakan tentang Abimanyu yang diperankan oleh Ali Marsudi, seorang kesatria muda yang terdidik menjadi prajurit sejati, keberanian adalah langkahnya, kejujuran adalah sumpahnya. Mirip sekali dangan sifat para remaja.


Pementasan Sumpah Abimanyu sudah diselenggarakan sebanyak tiga kali yang sebelumnya diselenggarakan di daerah Banjarmasin dengan jumlah penonton sebanyak 2.500 orang. Selain itu pementasan ini di dukung oleh 100 seniman dari Jakarta, Solo dan Yogyakarta. Dengan musik dra Yang disusun oleh Dedek Wahyudi, seorang komposer yang di kenal mampu mewujudkan nuansa “baru” dalam gamelan. Hal itu membuat penonton kagum.


Saat ini masih banyak anggapanbahwa wayang adalah kesenian kuno yang membosankan, namun di tangan para profesional yang kreatif semua itu bisa di rubah menjadi sesuatu yang sangat menarik. (Tim Jurnalis SMKN 22 Jakarta)

kirim ke teman | versi cetak | Versi PDF

Berita "Artikel" Lainnya

Polling

Apakah website ini memberi informasi mengenai Kegiatan nya

 

Login


Username
Password

Register
Forgot Password

Pesan Singkat

Support

Mekarpribadi
Status YM
Admin
Status YM

Advertisement