Jakarta, 18 November. Festival Budaya Anak Bangsa 2011, dengan tema "Menggali Nilai Kearifan Ke-Indonesian dengan Bermain" diselenggarakan tanggal 18-23 November 2011 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat. Festival yang diselenggarakan oleh Lembaga Mekar Pribadi, Pusat Kesenian Jakarta - Taman Ismail Marzuki (PKJ - TIM), diselenggarakan dalam rangka membangkitkan semangat anak Indonesia agar semakin Cinta pada Seni dan Budaya Bangsa sendiri, sekaligus memeriahkan Hari Anak Sedunia yang jatuh pada tanggal 20 November.Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak RI, mendukung penuh Festival Budaya Anak Bangsa 2011 ini. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Linda Agum Gumelar, berpendapat, efek negatif dari globalisasi teknologi dan informasi, berdampak pada rendahnya rasa ke-Indonesiaan anak, kurang menghargai nilai-nilai budaya dan norma-norma yang ada dan kurangnya kecintaan akan produk luar negeri seperti buku-buku, majalah-majalah, permaian dan kebiasaan-kebiasaan lainnya. Untuk itu, Menteri Linda berharap, anak sebagai generasi penerus bangsa, perlu dididik dan diberikan keteladanan dalam menginternalisasi nilai-nilai budaya Indonesia yang berlandaskan Pancasila, yakni menghargai kemajemukan dan cinta tanah air, gotong royong dan kerja keras.“Keragaman seni budaya dan tradisi telah menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang kaya dengan berbagai bentuk ekspresi budaya dan pengetahuan tradisional, seperti seni rupa, seni pertunjukkan, seni media, cerita rakyat, permainan tradisional, tekstil tradisional, pasar tradisional dan upacara tradisional. Keragaman seni, budaya dan tradisi yang merupakan kekayaan budaya ini perlu dipelihara, dilindungi dan diperkenalkan kepada anak sejak dini, serta dikembangkan oleh masyarakat. Pengembangan seni, budaya dan tradisi memiliki fungsi yang sangat penting dalam meningkatkan apresiasi masyarakat dari generasi ke generasi terhadap keragaman budaya yang adaptif terhadap pengaruh positif budaya global untuk kemajuan bangsa,â€Â ungkap Menteri Linda Gumelar.Sebagaimana Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI juga memberikan dukungannya terhadap kegiatan anak nasional ini. Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Freddy H. Tulung, berkomentar tentang pengaruh dunia maya atau internet pada anak yang semakin merakyat. Tantangan terbesar anak Indonesia menurut Freddy adalah bagaimana memanfaatkan kemudahan akses dan kelimpahan informasi sebagai sarana edukasi mencerdaskan publik. Harus diakui, lanjut Freddy, media internet dapat menjadi arena pertarungan budaya antar bangsa di dunia. Budaya bangsa yang menguasai ruang dunia maya, maka budaya itu mendominasi budaya dunia.“Dalam konteks seperti itu, kegiatan Festival Budaya Anak Bangsa 2011 memiliki andil positif, yakni sebagai wahana pengembangan karakter dan budaya bangsa. Karena itu, aktivitas ini menjadi penting ditindaklanjuti dengan upaya menyebarkannya ke ruang yang lebih luas. Misalnya, dengan cara mengupload video rekaman kegiatan ke internet/dunia maya (youtube), sehingga budaya bangsa Indonesia dapat diakses dan dipahami publik luas, bahkan oleh warga negara asing,â€Â papar Freddy.Badan Pengelola PKJ Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta juga mengapresiasi secara penuh Festival Budaya Anak Bangsa 2011 dengan memberikan dukungan, berupa dukungan tempat penyelenggaraan. Kepala BP PKJ TIM, Teguh Widodo, menjelaskan, “Kami mengapresiasikan Festival Budaya Anak Bangsa 2011. Festival ini memiliki fungsi dan tujuan yang begitu penting, khususnya menanamkan jiwa anak untuk mencintai sesamanya, mencintai bangsa dan negara, serta meluaskan wawasannya dalam pergaulan anak sedunia.â€ÂKetua Panitia yang juga Direktur Utama Mekar Pribadi sebagai penyelenggara Festival, Oetari Noor Permadi, menjelaskan, Festival Budaya Anak Bangsa 2011 merupakan Festival yang ke-III. Tahun 2009 dan 2010 Mekar Pribadi sudah menyelenggarakan Festival yang sama. Oetari menyampaikan, semakin tahun, semakin banyak pihak yang membantu dan berperan serta secara gotong royong untuk festival dimaksud. Festival tahun 2011 ini misalnya Kominfo, KPPA, Kedutaan Besar Jepang, Kedutaan Besar Mexico, pihak swasta Budayawan, Tokoh-tokoh Masyarakat dan berbagai sekolah negeri, swasta maupun internasional ikut membantu. Itu berarti, lanjut Oetari, Festival Budaya Anak Bangsa yang dimaksudkan untuk mewadahi ekspresi seni budaya anak-anak dari usia TK hingga mahasiswa disambut dengan baik.“Kami berharap kesempatan ini betulâ€"betul dapat dipakai untuk mengasah keberanian tampil dan percaya diri dengan cara yang indah dan menyenangkan, serta memupuk rasa bangga dan cinta tanah air. Terima kasih tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan kegiatan ini, semoga Tuhan yang membalas kebaikan budinya dengan berlimpah. Semoga kita dapat bahu membahu lagi pada Festival Budaya Anak Bangsa tahun depan. Selamat pentas, lomba dan menikmati acara,â€Â ungkap Oetari.Akan ada sejumlah perlombaan selama Festival : Menulis Surat kepada Ibu Negara, Traditional Dance, Modern Dance, Fashion Dance, Mewarnai, Melukis di Atas Media, Bercerita, Mading Sekolah, Reporter/Presenter Muda. Selain itu ada workshop & diskusi khusus tanggal 19 â€" 22 November, antara lain :Tari Soya-soya, Melukis, Teknik Bercerita, Mading & Internet Sehat, Focused Group Discussion Anak (usia 0 s/d 18 tahun). Festival akan dibuka secara resmi oleh Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI tanggal 18 November, dihadiri antara lain, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta, Bapak Arie Budhiman, Ketua Yayasan Mutiara Indonesia, Dr. Seto Mulyadi, M.Psi., dan lainnya. Pembukaan Festival dimerihkan sekitar 200 siswa-siswi At-Taubah yang memainkan sejumlah alat musik Angklung, Marawis dan Marching Band.Selanjutnya Festival ditutup 23 November oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Bapak H. Taufik Yudi Mulyant, dimeriahkan oleh sekitar 300 pelajar yang akan memainkan angklung pimpinan Obby Wiramihardja. Festival ini antara lain didukung oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Pemuda & Olahraga, Kementerian Komunikasi dan Informatika serta sejumlah Unsur Lembaga/Organisasi Pemerhati Anak.*** Informasi lebih lanjut : 1. Bosko Nambut, 0815-11278871 (media relation)2. Farhanah telepon, 021-46564928. 3. Nur Azizah, 021-700772444. Email ke : eventorganizing@mekarpribadi.com.