MekarPribadi
Rubrik : Berita Terkini
Ini Dia Empat Jajanan Paling Tidak Memenuhi Syarat
2014-04-24 12:06:29 - by : admin



Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menemukan empat
jenis pangan jajanan anak sekolah (PJAS) yang menempati posisi teratas sebagai
jenis pangan yang tidak memenuhi syarat di tahun 2013. Keempat jenis pangan itu
adalah minuman berwarna dan sirup, produk es, jelly atau agar-agar dan bakso.


sirup berwarna“Penyebab
tidak memenuhi syarat antara lain karena mengandung bahan berbahaya, bahan tambahan
pangan berlebih dan atau cemaran mikroba,’’ jelas Direktur Surveilen dan
Penyuluhan BPOM Drs Halim Nababan MM dalam Diskusi Publik “Penganan Jajan Anak
Sekolah Sehat Bergizi Untuk Generasi Muda Sehat dan Cerdas” yang
diselenggarakan Direktorat Jenderal Komunikasi dan Informasi KEMKOMINFO di
Hotel C3 Ungaran, (16/4).


Diskusi
publik ini diikuti ratusan peserta mulai dari pengelola kantin SD dan SMP, guru
dan siswa SD hingga SMP di Kabupaten Semarang serta aktivis Posdaya. Selain
Halim Nababan, tampil sebagai pembicara Konsultan Yayasan Damandiri (YDSM) Wien
Sukarsi dan Kabid Pemberdayaan & Promkes, Dinas Kesehatan Kab. Semarang dr.
Christi Istiari Rosatuti M.Kes. Acara juga diisi demo memasak jajanan sekolah
yang sehat.


Secara
keseluruhan, menurut Halim Nababan, dari tahun ke tahun sebenarnya ada
peningkatan persentase makanan yang memenuhi syarat.


Halim
menguraikan hasil pengawasan PJAS dari tahun 2009 hingga 2013. Tahun 2009
pangan yang memenuhi syarat 57,36%, turun menjadi 55,52%


 


 


di tahun 2010. Namun terus meningkat
menjadi 64,54% (2011), 76,11% (2012) dan 80,79% di tahun 2013.


“Ini
artinya terjadi penurunan jumlah pangan jajanan anak sekolah yang tidak
memenuhi syarat. Penurunan dari 44,48% yang tidak memenuhi syarat di tahun 2010
menjadi hanya 19,21% di tahun 2013. Kita targetkan di tahun 2014 ini, keamanan
PJAS Memenuhi Syarat (MS) menjadi 90% dengan intervensi pada 18.000 SD/MI, 10%
dari perkiraan 180.000 SD/MI di Indonesia,” tambah Halim Nababan.


Guna
mencapai target itu, BPOM telah mencanangkan rencana aksi seperti intensifikasi
advokasi dan kerjasama lintas sektor strategis di pusat dan daerah, peningkatan
komitmen komunitas sekolah untuk kemandirian pengawasan Pangan Jajanan dan
perbaikan infrastruktur / sarana dan prasarana sekolah antara lain air bersih,
sanitasi dan kantin sekolah.


“Kami
juga terus meningkatkan pengawasan pasokan Pangan Jajanan, optimalisasi
intervensi pengawasan dan pembinaan berbasis risiko oleh Pemerintah Daerah dan
Badan POM dengan mengikutsertakan peran masyarakat sebagai kader/fasiitator
serta pemberdayaan program aksi nasional melalui media massa elektronik dan
media sosial,” tandas Halim.


Sementara
itu Konsultan Yayasan Damandiri (YDSM) Wien Sukarsi mengajak agar masyarakat
kembali ke pangan lokal. Sehingga pangan jajan anak sekolah (PJAS) pun dibuat
dari bahan pangan lokal. Pangan lokal adalah pangan yang diproduksi bertumpu
pada sumber daya, kelembagaan dan budaya lokal. “Kita kaya sekali dengan pangan
lokal ini,” katanya.


Agar
upaya kembali ke pangan lokal ini berhasil, Wien Sukarsi meminta kepada anak
didik untuk membiasakan diri menyenangi pangan jajanan berbahan baku lokal.
“Siswa juga harus tidak mudah tertarik terhadap pangan jajanan yang tidak sehat
serta hindari membeli pangan jajanan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan
tentang kebersihannya dan menghindari junk food dan fast food,”
pesan mantan guru SMA N 4 Semarang ini. (1009)


MekarPribadi : http://localhost
Versi Online : http://localhost/article/36/ini-dia-empat-jajanan-paling-tidak-memenuhi-syarat.html